Budaya Kalimantan Tengah

Budaya KalimantanTengah
Kalimantan adalah salah satu dari 5 pulau besar yang ada di Indonesia. Sebenarnya pulau ini tidak hanya orang Dayak semata karena di sana ada orang Banjar (Kalimantan Selatan) dan orang Melayu. Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan Suku Dayak sebagai penduduk aslinya kaya dengan keanekaragaman seni dan budaya peninggalan masa lalu. Satu dari kearifan khasanah budaya warisan nenek moyang. Kalimantan tengah merupakan provinsi yang memiliki kebudayaan yang cukup beragam, para pelajar nya pun harus turut melestarikan kebudayaan kalimantan tengah agar kebudayaan tersebut tidak punah dan tidak tergantikan oleh budaya dari negara lain. Pulau kalimantan memiliki berbagai macam tradisi,adat-istiadat, kesenian, tari-tarian dan berbagai macam ritual yang melekat dan erat dengan kehidupan masyarakat sehari-harinya. Tidak heran banyak juga orang asing yang melancong ke sana untuk berlibur atau yang menetap sementara untuk melakukan penelitian kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah sangat menjunjung tinggi kerukunan, saling menghormati, tolong menolong terhadap sesama manusia baik antara Suku Dayak sendiri maupun Suku Bangsa lain yang datang atau berada di Bumi Tanbun Bungai, mereka tidak mempersoalkan terhadap suku-suku bangsa lain, hal ini terlihat dari budaya masyarakat Dayak yang sangat dikenal yaitu Budaya Rumah Betang. Rumah Betang adalah sebuah rumah panjang yang didalamnya dihuni beberapa orang/keluarga yang hidup rukun damai antara satu dengan yang lainnya. Di kalangan orang Dayak sendiri, satu dengan lainnya menumbuh-kembangkan kebudayaan tersendiri. Namun demikian, satu dengan lainnya mengenal atau memiliki senjata khas Dayak yang disebut sebagai Mandau. Dalam kehidupan sehari-hari senjata ini tidak lepas dari pemiliknya. Artinya, kemanapun sang pemilik pergi mandau akan selalu dibawa karena berfungsi sebagai simbol kehormatan atau jati diri. Zaman dahulu mandau dianggap memiliki unsur magis dan hanya digunakan dalam acara ritual tertentu seperti perang, pengayauan, perlengkapan tarian adat, dan perlengkapan upacara. Mereka percaya bahwa orang yang mati karena di-kayau, rohnya akan mendiami mandau tersebut sehingga menjadi sakti. Namun, saat ini fungsi mandau sudah berubah, yaitu sebagai benda seni dan budaya, cinderamata, barang koleksi serta senjata untuk berburu, memangkas semak belukar dan bertani. Pembuatan mandau, jika dicermati secara seksama mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Selain mandau suku dayak memiliki senjata yang biasa disebut talawang. Talawangadalah alat yang digunakan oleh suku Dayak untuk  pertahanan diri atau pelindung diri dari serangan musuh. Selain sebagai pelengkap alat pertahanan diri, talawang juga digunakan sebagai pelengkap dalam tari-tarian. Tarian adat daerah merupakan salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan agar tidak punah. Tarian-tatian ini dapat memperkaya budaya nasional bangsa Indonesia.http://kulinerkhaskalimantan.blogspot.com/#

adat kalimantan

0 komentar:

Posting Komentar